Membuat Makalah Topik Bahasa Indonesia Sebagai pembawa dan pengesah ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita gunakan sehari hari,jadi sebaiknya kita juga bisa selalu menggunakan bahasa indonesia yang Baku.
tidak terlalu terikat dengan kemajuan bahasa Gaul.
A.Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Bahasa Indonesia Sebagai Pembawa dan Pengesah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis (Pak
Ihsan,Bu khusniah) yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
B.Pendahuluan
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa
Indonesia yang digunakan sesuai dengan aturan atau kaidah bahas Indoneia
yang berlaku. Kaidah bahasa Indonesia itu meliputi kaidah ejaan, kaidah
pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, kaidah penyusunan paragraf, dan
kaidah penataan penalaran. Jika kaidah ejaan digunakan dengan cermat, kaidah
pembentukan kata ditaati dengan konsisten, pemakaian bahasa Indonesia
dikatakan benar. Sebaliknya, jika kaidah-kaidah bahasa itu kurang ditaati,
pemakaian bahasa tersebut dianggap
tidak benar/tidak baku.
Oleh karena itu, kaidah yang mengatur
pemakaian bahasa itu meliputi kaidah pembentukan kata, pemilihan kata,
penyusunan kalimat, pembentukan paragraf, penataan penalran, serta penerapan
ejaan yang disempurnakan. Kaidah-kaidah itu diungkapkan lebih lanjut pada
bagian lain, dengan dilengkapi contoh yang salah dan contoh yang benar.
C.Pembahasan Masalah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesusai dengan norma kemasyarakatan
yan berlaku dan sesuai dengan
kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Jika bahasa diibaratkan pakaian, kita
akan menggunakan pakaian renang pada saat akan berenang di kolam renang
sambil membimbing anak-anak belajar berenang. Akan tetapi, tentu kita akan
mengenakan pakaian yang disetrika rapi, sepatu yang mengkilat, dan seorang
laki-laki mungkin akan menambahkan dasi yang bagus pada saat ia menghadiri
suatu pertemuan resmi, pada saat menghadiri pesta perkawinan rekan sejawat,
atau pada saat menghadiri sidang DPR.
Akan sangat ganjil bukan,
jika pakaian yang disetrika, sepatu mengkilap, dasi,
dan sebagainya itu digunakan untuk berenang. Demikian juga kita akan
dinilai sebagai orang yang kurang adab jika menghadiri acara dengar pendapat
di DPR dengan pakaian renang karena di sana ada ketentuan yang sudah
disepakati bahwa siapa pun yang akan menghadiri acara resmi di DPR harus
berpakaian rapi. Barangkali kita masih ingat kasus seorang pengusaha
sukses, yang oleh petugas protokol ditolak menghadiri acara
dengar pendapat di DPR karena
pengusaha yang "nyentrik"
itu tidak menggunakan
pakian rapi.
1.Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat
diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di
samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa
Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus
memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan
bahasa yang baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan
kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan
bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa
seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari
dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala
bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan
bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.
Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :
- Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
- Apa yang kamu lakukan tadi?
- Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
- Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
- Rino : sudah saya kerjakan pak.
- Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
- Rino : Terima kasih Pak
Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial
Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perkeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan
bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan
benar.
Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam
baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat
ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang becak
kita memakai bahasa baku seperti ini.
(1) Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?
(2) Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa ongkosnya?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar,
tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi
pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat
(3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
(3) Berapa nih, Bu, tauge nya?
(4) Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?
Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia Bahasa Gaul
Aku, Saya | Gue/Gw |
Kamu | Elo |
Apakah benar? | Emang Bener? |
Tidak Peduli | Emang gw pikirin. |
tidak | nggak/gk |
Saya | Akikah |
Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku
dapat terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa
indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk
bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi
menggunakan bahasa nasional.
Contoh pada
“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah
dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan
negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu
jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa
Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya
menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan
EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata popular
dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat.
Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai
informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan
cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita
juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah
menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal
tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita
peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah,
tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam
penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir
pemakainya. Buku ini memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda
perlukan agar tulisan Anda bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca
D.Perumusan Masalah
Atas Penentuan Latar belakang dan penentuan Pembahasan masalah di atas,maka kami dapat mengambil kesimpulan perumusan masalah seperti berikut :
"Bahwa bahasa Indonesia adalah Pedoman Hidup bagi Masyarakat Indonesia untuk Beriteraksi satu sama lain(Sebagai Penghubung Bahasa-Bahasa yang beranekaragam di Indonesia)jadi bahasa indonesia adalah bahasa yang baik dan sempurna karna di serap dari semua bahasa,dan dijadikan nya bahasa Indonesia"
E.Kegunaan Penelitian
Jadi Tujuan Pembuatan makalah ini adalah sebagai informasi bagi pelajar dan Masyarakat.
termasuk di dalamnya adalah pengajar,pelajar,dan masyarakat untuk memahami bahasa indonesia yang baik dan benar (Baku).
F.Tujuan Penulisan
Pembuatan Makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat indonesia,Bahwa lebih baik menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Secara Terprinci Makalah ini di buat untuk :
1.Agar Masyarakat indonesia dapat memahami bahasa indonesia yang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari.
2.Menjelaskan Bahwa bahasa indonesia adalah bahasa yang Baku.
G.Metode Penulisan
Untuk Mendapatkan Informasi di dalam makalah kami,kami menggunakan metode observasi atau teknik pengamatan langsung,dari Televisi,Buku,dan juga media massa.elektronik yang berjangka internasional,yaitu Internet.
H.Hipotesis
Pembuatan Makalah ini di buat dari Pencarian dari berbagai Sumber.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Pembuatan makalah ini dilakukan selama 1 bulan,dimulai dari pengumpulan data dari berbagai sumber di internet hingga penulisan hasil akhir penelitian.
I.Sistematika Penulisan
Pada makalah tentang bahasa indonesia sebagai pembawa dan pengesah ilmu pengetahuan dan teknologi ini yang di mulai dari pendahuluan,pembahasan masalah,perumusan masalah,kegunaan penelitian,tujuan penulisan,metode penulisan,hipotesis,sampai terakhir Sistematika Penulisan Malakah tentang Bahasa Indonesia sebagai pembawa dan pengesah ilmu pengetahuan dan Teknologi berisi tentang definisi bahasa indonesia yang seharusnya baku,yang di gunakan dalan kehidupan sehari-hari untuk berinteraksi dengan semua masyarakat indonesia.
J.Penutup
Kiranya cukup sampai disini sedikit sambutan yang dapat saya sampaikan.
Untuk segala kesalahan dan tutur kata yang kurang berkenan dihati Ibu guru dan Teman-teman, baik yang saya sengaja maupun tidak, saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirun kalam,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.